Bismillaahirrohmaanirrohiim…
Assalamu’alaikum
warohmatullahi wabarokatuh…
Ya
akhi wa ukhti fillah… nasehat yang begitu berharga dari Al-Imam Hasan Al-Bashri
rahimahullah bagi diri saya pribadi dan insyaa Allah bagi saudara-saudaraku
sekalian. Mari kita renungkan wejangan beiau…
Al-Imam
Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata :
“Wahai manusia, sesungguhnya aku tengah menasihati
kalian, dan bukan berarti aku orang
yang terbaik di antara kalian, bukan pula orang yang paling shalih di
antara kalian. Sungguh, akupun telah banyak melampaui batas terhadap diriku.
Aku tidak sanggup mengekangnya dengan sempurna, tidak pula membawanya sesuai
dengan kewajiban dalam menaati Rabb-nya.
Andaikata seorang muslim tidak memberi nasihat
kepada saudaranya kecuali setelah dirinya menjadi orang yang sempurna, niscaya
tidak akan ada para pemberi nasihat. Akan menjadi sedikit jumlah orang yang mau
memberi peringatan dan tidak akan ada orang-orang yang berdakwah di jalan Allah
‘Azza wa Jalla, tidak ada yang mengajak untuk taat kepada-Nya, tidak pula
melarang dari memaksiati-Nya.
Namun dengan berkumpulnya ulama dan kaum mukminin,
sebagian memperingatkan kepada sebagian yang lain, niscaya hati-hati
orang-orang yang bertakwa akan hidup dan mendapat peringatan dari kelalaian
serta aman dari lupa dan kekhilafan. Maka terus meneruslah berada pada
majelis-majelis dzikir (majelis ilmu), semoga Allah ‘Azza wa Jalla mengampuni
kalian. Bisa jadi ada satu kata yang terdengar dan kata itu merendahkan diri
kita namun sangat bermanfaat bagi kita. Bertaqwalah kalian semua kepada Allah
‘Azza wa Jalla dengan sebenar-benarnya taqwa dan janganlah kalian mati kecuali
dalam keadaan muslim.”
Pada
suatu hari beliau rahimahullah pergi menemui murid-muridnya dan mereka tengah
berkumpul, maka beliau rahimahullah berkata:
“Demi
Allah ‘Azza wa Jalla, sungguh! Andai saja salah seorang dari kalian mendapati
salah seorang dari generasi pertama umat ini sebagaimana yang telah aku dapati,
serta melihat salah seorang dari Salafus Shalih sebagaimana yang telah aku
lihat, niscaya di pagi hari dia dalam keadaan bersedih hati dan pada sore
harinya dalam keadaan berduka. Dia pasti mengetahui bahwa orang yang
bersungguh-sungguh dari kalangan kalian hanya serupa dengan orang yang
bermain-main di antara mereka. Dan seseorang yang rajin dari kalangan kalian
hanya serupa dengan orang yang suka meninggalkan di antara mereka.
Seandainya
aku ridha terhadap diriku sendiri pastilah aku akan memperingatkan kalian
dengannya, akan tetapi Allah ‘Azza wa Jalla Maha Tahu bahwa aku tidak senang
terhadapnya, oleh karena itu aku membencinya.”
(Mawai’zh
lilImam Al-Hasan Al-Bashri, hal.185-187)
0 komentar:
Posting Komentar